28 Juni 2012

BAB 8 - MANUSIA DAN KEGELISAHAN


Nama  : Herio Susanto
NPM   : 53411335
Kelas   : 1 IA 07

TEORI TENTANG DEFINISI KEGELISAHAN

 PENGERTIAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan,mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicaran dan lain-lain.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.


1. Kecemasan Obyektif

            Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbul kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dari lingkungannya.

            Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutan itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan, seseorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian yang disebut stess.
           
            Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak kecil sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik, karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya.

2. Kecemasan Neoritis (syaraf)

            Kecemasan ini timbil kareana pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.

Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bentuk intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya, misal seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis, ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.

Rasa takut lain aialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan dengan jalan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.

3. Kecemasan moril

            Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci, dendam, itu merupakan sebagaian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami.

            Sifat-sifat seperti ini adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misal seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak mampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.


 
 

ARTIKEL TENTANG KEGELISAHAN



PENDAPAT

            Kegelisahan dapat disebabkan berbagai hal dan efek yang ditimbulkan pun berbeda - beda. Dari artikel diatas, klaim Malaysia atas Tarian Tor - Tor dan Gordang Sambilan kedalam warisan budaya negeri jiran membuat para pekerja seni gelisah. Tortor dan Gordang Sambilan sudah ada di masyarakat Batak sejak abad ke - 13, Tortor itu adalah tradisi yang dipertunjukkan di dalam upacara adat tertentu seperti kematian, selamatan panen dan pesta awal tahun jadi tortor itu berasal dari budaya yang lahir sama dengan lahirnya kebudayaan Batak.

            Kegelisahan merupakan suatu ekspresi dari suatu kondisi dimana seseorang merasakan kekhawatiran maupun kecemasan. Kegelisahan bisa terjadi karena kita mempunyai firasat buruk terhadap dunia luar yang menurutnya bahaya, memang sebagai manusia kita tentunya sering merasa was-was atau berpikir yang aneh-aneh terhadap dunia luar, manusia pasti mempunyai rasa cemas, takut. Atau kegelisahan yang timbul karena mempunyai rasa iri atau dengki terhadap seseorang, rasa kurang mensyukuri yang telah ada dan di milikinya, sikap yang seperti itu kadang membuat orang menjadi khawatir dan takut kehilangan hak-hak yang di milikinya.

            Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidak mampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.
            Orang yang pikirannya tidak stabil banyak dipengaruhi oleh berbagai sebab. Untuk memulihkan keadaan seperti itu bergantung kepada keadaan mental sang penderita. Apabila penyebab sudah diketahui belum tentu membuat sang penderita dapat pulih dari kegelisahannya. Bila hal tersebut terjadi terus - menerus, maka alangkah baiknya jika menghubungi psikolog demi kesembuhannya. Untuk menghilangkan phobia atau rasa takut terhadap sesuatu, dapat membiasakan diri dengan benda - benda yang ditakutinnya secara perlahan.

            Kegelisahan merupakan salah satu rahmat Tuhan yang diberikan kepada manusia dikalah manusia tersebut menghadapi sesuatu yang kurang menyenagkan bagi dirinya. Akan tetapi, segala rahmat yang diberikan Tuhan merupakan sesuatu yang baik bila kita mampu mengendalikannya. Jika kegelisahan yang kita alami membuat kita menjadi pribadi yang tegas dalam bertindak dan mengambil keputusan, maka kegelisahan dapat menjadi satu kunci sukses dalam menjalani persoalan hidup. Di sisi lain, jika kegelisahan tersebut membuat kita menjadi pribadi yang lemah, maka hal tersebut perlu diwaspadai karena itu merupakan awal dari sebuah kehancuran. Semua rahmat yang diberikan Tuhan termasuk kegelisahan akan bernilai positif jika kita dapat menggunakannya dengan baik, namun dapat bernilai negatif jika kita mengurung diri kita dalam perasaan gelisah tanpa adanya tindakan.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar